MUKADIMAH :
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. (أََمَّا بَعْدُ)
Alhamdulillaahi
robbil 'aalamiin, wassolaatu
wassalaamu'
alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina
muhammadin, wa’ala alihi wa’ashabihi aj’ma'iin, Amma ba’du.
Artinya: Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah pada
pemimpin para nabi dan rasul, baginda kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan
sahabat-sahabat beliau.
5 Langkah Menjadi Pribadi Yang
Bermanfaat
Mengapa Harus Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat?
Menarik
sekali, banyak tulisan yang membahas pentingnya menjadi pribadi yang
bermanfaat. Mengapa banyak orang yang tertarik tentang bahasan ini, sebab ini
salah satu perintah Rasulullah saw kepada umatnya. Sabda beliau:
خير
الناس أنفعهم للناس
Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad, Thabrani,
Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Menjadi
pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh
seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat
bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang
lain. Ini adalah bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu
memberi.
Selain itu,
manfaat kita memberikan manfaatkan kepada orang lain, semuanya akan kembali
untuk kebaikan diri kita sendiri.
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
Jika kalian
berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri (QS.
17:7)
Barangsiapa
membantu keperluan saudaranya, maka Allah membantu keperluannya. (Muttafaq
‘alaih)
Siapa yang
menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan2 dunia, Allah
akan menyelesaikan kesulitan2nya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan
orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan
akhirat (HR.
Muslim)
Setelah
mengetahui manfaat “menjadi pribadi yang bermanfaat”, pertanyaanya adalah
bagaimana caranya agar kita menjadi pribadi yang bermanfaat?
Langkah-langkah Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat
Langkah #1: Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat Adalah
Kemauan
Kuncinya
adalah kemauan, kemauan kita memberikan manfaat kepada orang lain. Jika kita
punya harta, kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan harta. Jika
kita punya ilmu, kita bisa memberikan manfaat ilmu kepada orang lain. Jika kita
punya tenaga, kita bisa memberikan manfaat dari tenaga kita kepada orang lain.
Ini adalah
langkah awal, Anda harus memiliki kemauan untuk memberikan manfaat kepada orang
lain. Bagaimana pun kondisi Anda. Jangan malah mencari-cari cara untuk
mendapatkan manfaat dari orang lain bahkan memanfaatkan orang lain.
Jika Anda
mau, bagaimana pun kondisi Anda, Anda bisa memberikan manfaat kepada orang
lain. Mau?
Langkah #2: Take Action Now
Apa yang
bisa Anda lakukan sekarang untuk memberikan manfaat kepada orang lain? Anda
bisa share artikel ini melalui facebook atau twitter Anda. Ini jauh lebih
memberikan manfaat kepada teman-teman Anda daripada Anda update status yang
tidak penting bahkan hanya berisi keluhan dan caci maki.
Lihat
sekitar Anda, adakah yang bisa Anda bantu. Adakah yang bisa Anda lakukan untuk
memperbaiki lingkungan, rumah, atau kantor Anda? Akan banyak yang bisa Anda
lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
Langkah #3: Biasakanlah Memberikan Manfaat, Jadikan
Gaya Hidup Anda
Jika
memberikan manfaat kepada orang sudah menjadi kebiasaan Anda, maka Anda sudah
mulai menjadi pribadi yang bermanfaat. Pada langkah #2, Anda baru disebutkan
melakukan kebaikan (belum menjadi akhlaq), namun jika sudah menjadi kebiasaan
dan menjadi gaya hidup Anda, maka Anda sudah mulai menjadi pribadi yang
bermanfaat.
Ini yang
kada dilupakan orang. Banyak yang hanya membahas sampai melakukan kebaikan
dengan cara membantu orang orang lain. Namun itu belum menjadi kepribadian,
baru sebatas mau melakukan. Sebuah tindakan, akan menjadi sebuah akhlaq saat
Anda sudah melakukan dengan biasa tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
Anda
memberi, belum tentu kepribadian Anda. Namun jika Anda sudah biasa memberi dan
menjadi gaya hidup Anda, barulah disebut kepribadian.
Langkah #4: Tingkatkan Manfaat Diri Anda
Harus
ditingkatkan? Tentu saja, sebab menurut hadits diatas tidak hanya mengatakan
menjadi pribadi yang bermanfaat, tetapi ada kata superalif yaitu paling.
Artinya Anda ditantang untuk menjadi juara dalam kebaikan. Anda harus
menjadi yang paling memberikan manfaat kepada orang lain. Bukan sekedar
memberikan manfaat.
Bagaimana
cara meningkatkan manfaat diri Anda? Ya, Anda harus meningkatkan kuantitas dan
kualitas kebaikan Anda. Kuantitas bisa dilihat dari frekuensi dan besarnya apa
yang Anda berikan kepada orang lain. Sementara kualitas manfaat ditingkatkan
dengan cara meningkatkan kualitas diri Anda, yaitu dengan meningkatkan
keterampilan dan kemampuan Anda, sehingga apa yang Anda berikan semakin bermanfaat.
Langkah #5: Raihnya Manfaatnya Untuk Anda Juga
Jangan
sampai, Anda memberikan manfaat tetapi tidak memberikan manfaat untuk diri Anda
sendiri. Bukan, saya bukan mengatakan berharap dari orang yang kita berikan
manfaat. Bukan itu. Namun, yang saya maksud adalah kita harus menghindari dari
semua penghapus pahala amal, itu ketidak ikhlasan atau riya’.
Jadi, agar
kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan kepada orang lain,
kita harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang
diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat.
Niatkan,
bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin disebut
pribadi yang bermanfaat (pujian). Penyakit riya sungguh tidak terlihat, sangat
samar, sehingga kita harus hati-hati.
Maka
barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia akan mendapatkan
balasannya (QS. Al
Zalzalah:7)
Itulah
kelima langkah menjadi pribadi yang bermanfaat, bahkan paling bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar